Al-Ma’un sebagai Inspirasi bagi Muhammadiyah
Penulis : Iksan Nur Hidayat, S.Kom (Laboran Matematika)
K.H. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, adalah seorang ulama yang sangat peka terhadap kondisi sosial masyarakat. Pada masa awal berdirinya Muhammadiyah, Dahlan melihat banyak ketimpangan sosial, kemiskinan, dan ketidakpedulian masyarakat terhadap kaum yang lemah, seperti anak yatim dan orang miskin. Melalui pemahamannya yang mendalam terhadap Surah Al-Ma’un, ia menyadari bahwa Islam menuntut lebih dari sekadar ritual; Islam juga menuntut aksi nyata dalam membantu sesama.
Ahmad Dahlan sering kali mengajarkan Surah Al-Ma’un kepada murid-muridnya dan mengajak mereka untuk memahami pesan di balik ayat-ayatnya. Suatu ketika, ia mengajarkan Surah Al-Ma’un berkali-kali kepada para santrinya hingga mereka memahami bahwa pesan dari surat ini adalah untuk bertindak. Ahmad Dahlan menekankan bahwa mendirikan shalat tidak akan bermakna tanpa adanya tindakan nyata dalam membantu mereka yang membutuhkan.
Implementasi Surah Al-Ma’un dalam Gerakan Muhammadiyah
Berangkat dari pemahaman terhadap Surah Al-Ma’un, Muhammadiyah membangun konsep “amal usaha” yang berfokus pada amal nyata untuk membantu masyarakat yang tertinggal. Gerakan ini memadukan ajaran Islam dengan aksi sosial, sehingga Muhammadiyah tidak hanya dikenal sebagai organisasi keagamaan tetapi juga sebagai gerakan sosial dan kemanusiaan.
Beberapa bentuk implementasi nilai-nilai Surah Al-Ma’un dalam Muhammadiyah antara lain:
- Pendirian Lembaga Pendidikan: Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah dan universitas untuk memberikan akses pendidikan kepada masyarakat. Pendidikan dianggap sebagai salah satu jalan utama untuk memutus rantai kemiskinan dan ketertinggalan.
- Rumah Sakit dan Klinik: Dalam rangka memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat, Muhammadiyah mendirikan rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah adalah salah satu contoh konkrit dari implementasi ajaran Surah Al-Ma’un, yang menekankan pentingnya menolong sesama, khususnya yang kurang mampu.
- Panti Asuhan dan Panti Sosial: Muhammadiyah mendirikan banyak panti asuhan yang menampung anak yatim piatu dan anak-anak terlantar. Hal ini selaras dengan ayat kedua Surah Al-Ma’un yang menyebutkan tentang keharusan memperhatikan anak yatim.
- Program Kemanusiaan dan Bantuan Sosial: Muhammadiyah aktif dalam program-program bantuan sosial untuk korban bencana alam, masyarakat miskin, dan kelompok rentan lainnya. Ini sejalan dengan ayat ketiga Surah Al-Ma’un yang menekankan pentingnya memberi makan orang miskin dan membantu mereka yang membutuhkan.